Kau tahu apa yang lebih sulit dari bertahan? Melepas. Mengikhlaskan. Merelakan dia bahagia. Tentunya dengan orang lain. Bukan dengan dirimu. Lalu pada saat kau sadar selama ini dia tidak menginginkanmu, kau hanya akan pura-pura tidak tahu dan berharap semuanya akan baik2 saja. Tetapi nyatanya kepura puraanmu itu waktu demi waktu memakan habis sisa waktumu bersamanya. Kau tak akan bisa bertahan lagi. Hingga pada akhirnya keadaanmu memaksa untuk melepasnya. Tetapi nyatanya berhenti berjuangpun kau tak sanggup. Perjuangan yang telah kau lakukan dari awal tak mengajarkanmu untuk menemukan cara berhenti. Hingga satu-satunya hal yang akan kamu lakukan hanya bertahan. Kembali lagi padanya. Bukankah cinta memang tak mengenal kata berhenti? Bukankah cinta sejati datangnya dari perjuangan? Tetapi bukankah perjuangan yang didasarkan pada kepura-puraan hanyalah awal dari kehilangan? Hingga perjuangan dan kehilangan jaraknya hanya setipis benang saja.
PDH, Awal Januari 2015
ditemani rintik hujan yang tak berhenti berjuang membasahi bejana kerinduan
0 komentar